Archives

Menjadi Pribadi Yang Menyenangkan

Kepribadian yang baik merupakan kunci sukses diterima atau tidaknya anda dalam pergaulan, baik itu di rumah, kampus, kantor atau dimanapun. Coba saja anda perhatikan hanya mereka yang berkepribadian menarik lah yang memiliki banyak teman dan sahabat.

Orang-orang dengan kepribadian yang baik selalu dikelilingi oleh orang-orang yang peduli padanya. Memang kepribadian merupakan watak dasar atau karakter seseorang yang sudah terbentuk dalam dirinya. Karena itu kepribadian setiap orang jelas tidak sama.

Namun bukan berarti kepribadian yang buruk tidak bisa dirubah. Jika selama ini kepribadian anda dinilai kurang baik, tidak ada salahnya anda mulai merubahnya dari sekarang. Toh memperbaiki kepribadian bukanlah sesuatu yang merugikan. Justru sebaliknya, merubah hal menjadi baik adalah suatu jalan menuju kebenaran.

Nah, anda tentu ingin dong menjadi pribadi yang disukai orang. Apalagi kalau anda berada di lingkungan kerja yang menuntut anda selalu berinteraksi dengan orang lain. Terus gimana caranya…? Coba deh simak tips di bawah ini:

* Buat daftar perilaku anda yang terdiri dari kebaikan dan keburukan.
Kemudian coba bandingkan mana yang lebih banyak kebaikan atau keburukan. Lalu pikirkan apa yang mendorong anda bersikap baik dan apa yang mendorong anda berperilaku buruk. Berjanjilah pada diri sendiri untuk merubah hal-hal buruk pada diri anda. Setiap saat anda berhasil merubahnya, berjanjilah untuk tidak kembali menjadi buruk. Dengan demikian, perlahan-lahan sikap dan sifat buruk anda akan hilang sama sekali.

* Jagalah ‘ucapan’ anda.
Pepatah mengatakan ‘lidah lebih tajam daripada pedang’. Memang kadang kata-kata dan ucapan yang ‘pedas’ terasa lebih menyakitkan daripada perbuatan buruk sekalipun. Kalau selama ini anda dikenal sebagai orang yang ‘nyinyir’ dan ketus cobalah untuk merubahnya perlahan-lahan. Tahan keinginan anda untuk melontarkan komentar buruk, celaan, dan sindiran terhadap orang lain yang tidak anda sukai, sekalipun anda sangat ingin.

* Dengarkan orang lain.
Salah satu hal yang membuat anda disukai banyak orang adalah anda bisa menjadi pendengar yang baik. Coba anda cermati setiap kali anda berinteraksi. Apakah anda terlalu mendominasi percakapan jika berbincang dengan orang lain?. Jika ‘ya’ cobalah untuk belajar mendengar. Jangan terlalu sibuk memuji diri sendiri. Berikan respon yang positif atas percakapannya dengan anda.

* Jangan menunjukkan sikap tidak setuju pada orang lain secara frontal, sekalipun memang anda tidak setuju.
Pada moment tertentu seperti rapat kantor atau diskusi, anda memang boleh mengungkapkan kebenaran dengan menyanggah pendapat orang lain yang anda anggap salah. Tetapi pada obrolan santai seperti saat makan siang, anda tidak perlu terlalu menunjukkan sikap tidak setuju pada pendapat teman anda. Anggukkan kepala setiap kali teman anda berbicara.

* Jangan biarkan orang lain merasa tidak nyaman dengan kehadiran anda.
Selama ini anda yang tergolong pemarah, sensitif, sering mengeluh, dan jarang tersenyum membuat orang lain merasa enggan berada di dekat anda. Orang lain merasa tidak nyaman, karena khawatir sewaktu-waktu anda akan melibatkan dia dalam emosi anda.

Coba kendalikan emosi dengan lebih memahami kehadiran orang-orang di sekeliling anda. Belajarlah untuk berpikir positif dan tersenyumlah pada orang-orang yang menyapa anda. Ciptakan suatu sikap yang membuat orang lain merasa ‘nyaman’ dengan kehadiran anda.

Memang pada awalnya anda akan kesulitan merubah kepribadian yang selama ini melekat pada diri anda. Tapi percayalah kepribadian yang baik merupakan modal terbesar dalam menuju sukses. Terlebih di lingkungan pekerjaan yang banyak melibatkan personil. So, siap-siaplah menjadi orang yang disukai di kantor…!

Sumber : Internet, glorianet.org.

Read More - Menjadi Pribadi Yang Menyenangkan
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Kiat Sukses Membangun Kepercayaan Diri

Banyak ahli menilai, percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri.

Dalam dimensi yang sangat luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi, tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan atau meraih kesuksesan. Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih spesialisasi yang paling terkenal.

Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas, bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang kesuksesan.

Di luar kemampuan itu, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam memprediksi kesuksesan seseorang; itulah yang kita sebut, antusiasme, hasrat, ketekunan, kerja keras, serta kebulatan tekad seumur hidup yang dimilikinya.

Sebagian pakar menilai bahwa untuk mencapai sukses, kematangan pribadi seseorang sangat dibutuhkan. Sebab kematangan pribadi akan mengantarkan seseorang pada sikap optimis dan kesadaran bahwa apa yang dicita-citakannya akan mudah diraih.

Di sisi lain, meraih kesuksesan jelas bukanlah perkara gampang. Ketika kita berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup menghadapi tantangan yang ada di depannya.

Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri. Berikut ini adalah beberapa kiat guna membangun percaya diri.

Pertama, berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective Thinking, pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel menyimpulkan bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang memiliki kinerja tinggi.

Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil “sempurna” tanpa peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja.

Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan yang mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, “Saya tidak bisa,” menjadi, “Saya bisa!”

Ketiga, bacalah potensi diri. Segeralah lacak, gali, dan eksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita. Misalnya dengan bertanya kepada orang-orang terdekat. Termasuk juga mengikuti psikotes dan mendatangi para ahli seperti psikiater, dokter bahkan kiai untuk melacak potensi kita. Karena bisa jadi sangat banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari, sehingga tidak berhasil kita gali.

Keempat, berani mengambil risiko. Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab daripada menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal. Cobalah menerima tantangan, kendati terasa menakutkan atau menciutkan hati. Cari dukungan sebanyak mungkin.Dengan melakukan hal ini, kita akan mendapat banyak peluang yang tak ternilai harganya. Namun jangan lupa, ketika mencoba sesuatu kita harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan.Kalau hasilnya tak sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Allah Azza wa Jalla. Kalau kita sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah orang yang tak pernah berani mencoba. Bukankah menaiki anak tangga kelima puluh harus diawali dengan tangga pertama?

Kelima, tolaklah saran negatif. Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita memberikan dorongan, dukungan, dan bersikap positif pada kita. Sebagian dari orang yang ada di sekitar kita mungkin berpikiran negatif. Hal inilah yang tak jarang malah melunturkan rasa percaya diri kita dengan mempertanyakan kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi kita.

Dengan demikian, mungkin ada baiknya jika kita sedikit mengambil jarak dengan sebijak mungkin bila ada pihak-pihak yang mencoba melunturkan kepercayaan diri kita.

Keenam, ikuti saran positif. Rasa percaya diri merupakan sifat “menular”. Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang positif, bersemangat, optimis, dsb, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru sifat tersebut.

Karena itu, carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita untuk sukses. Kita harus mulai senang bergaul dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk bangkit. Bergaul dengan orang-orang yang percaya diri akan berbeda dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang gagal. Sebab bergaul dengan orang-orang yang percaya diri, Insya Allah semangatnya akan menular kepada diri kita.

Ketujuh, jadikan keresahan sebagai kawan. Banyak peristiwa atau saat-saat dalam kehidupan yang dapat membuat kita mengalami rasa cemas atau gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri. Saat itulah kita harus mulai mengingatkan diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan. Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan kewaspadaan, dan kembangkan panca indera. Daripada menyia-nyiakan energi untuk kecemasan yang sia-sia, lebih baik menghadapi tantangan itu secara tegas dan efektif.

Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Allah. Semakin kokoh ibadah kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Allah, maka itu bisa meningkatkan percaya diri.

sumber: Internet

Read More - Kiat Sukses Membangun Kepercayaan Diri
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Membangun Kepemimpinan Pribadi

Kesuksesan dimasa depan bukan hanya ditentukan oleh kepandaian dan kecerdasan tetapi lebih dari nilai kepemimpinan pribadi Anda dan pembetukan kebiasaan baik. Bentuk kepemimpinan pribadi Anda dengan menerapkan “culture” yang lebih baik dimulai dari perubahan paradigma dengan dimulai dari dalam diri sendiri.

Paradigma adalah cara seseorang mempersepsi , memahami, dan menafsirkan dunia sekelilingnya. Paradigma akan merefleksikan sikap dan perilaku kita terhadap sesuatu hal atau orang lain. Paradigma dapat diartikan dengan cara pandang seseorang terhadap suatu obyek, baik itu nyata ataupun tidak, dan sampai tahap melakukan penilaian apakah obyek itu positif atau negatif. Cara pandang ini dibangun atas dasar kemampuan berfikir, Suasana hati, sampai pada perwujudan perilaku. Pemahaman dan penafsiran suatu informasi yang tidak lengkap mengakibatkan persepsi kita terhadap sesuatu / orang lain menjadi tidak lengkap. Faktor eksternal yang memiliki intervensi dalam pembentukan cara pandang dipengaruhi beberapa faktor diantaranya tingkat pendidikan, budaya, tingkat ekonomi, dan lain-lain. Peristiwa yang kita alami dalam kehidupan mendorong adanya pergeseran cara pandang kita terhadap sesuatu / orang lain.

Kekuatan Paradigma

Alkisah seorang Jendral Jepang termasyur bernama Nobunaga memutuskan untuk menyerang musuh meskipun jumlah prajuritnya hanya sepersepeluh dari jumlah prajurit musuh yang akan dihadapinya. Ia memiliki kenyakinan akan mendapatkan kemenangan tapi para prajuritnya pesimis/sangsi. Para prajurit mengatakan ini hal yang mustahil “mana mungkin kita melawan musuh yang secara jumlah kita sudah tidak berimbang”. Dalam perjalanannya menuju mendan pertempuran, Jendral Nobunaga berhenti di sebuah kuil Shinto, Ia kemudian melakukan doa, setelah berdoa dalam kuil Sang Jendral berkata sekarang aku akan melempar mata uang jika nanti yang muncul gambar kepala maka kita akan menang jika angka kita akan kalah nasib akan terungkap sekarang.

Lalu ia melempar mata uang tersebut lalu kepala yang muncul lalu para prajurit begitu bersemangat untuk maju kemedan perang dan memenangkan dengan mudah. Hari berikutnya seorang Ajudan berkata kepada Sang Jendral Nobunaga tak seorangpun dapat mengubah yang sudah ditakdirkan, “ Memang Benar “ kata Sang Jendral Nobunaga sambil menunjuk mata uang rangkap yang keduasisinya bergambar kepala.

Kembangkan Berpikir Positif

Pernahkah kita terpikir mengapa pita film yang umum kita kenal untuk mencuci gambar-gambar yang kita inginkan dikenal dengan film negatif. Mungkin karena kita hanya melihat bayangan hitam gelap dan kelabu di sana. Namun, bila kita bersedia mencuci dan mencetaknya dengan baik, kita akan dapati nuansa indah penuh warna-warni sebagaimana yang kita harapkan. Demikian halnya dengan gambaran pikiran negatif; pikiran yang hanya merekam gambar kelam dari setiap kejadian. Kita takkan mendapati warna-warni kehidupan, karena cahaya ditangkap sebagai kegelapan. Untuk itulah, mengapa kita disarankan untuk selalu melihat segala sesuatunya dengan kacamata positif.
Tatapan yang memandang cahaya sebagai cahaya, kebaikan sebagai kebaikan, keindahan sebagai keindahan, kebahgiaan dipandang dengan kebahagiaan. Tanpa cahaya, kita tak dapat melihat apa-apa. Ibarat seorang tuna netra mendapat anugerah dapat melihat dunia. Semua yang tampak adalah indah terpantul oleh cahaya.

Berikut Beberapa Tips Membangun Berfikir Positif :

  • Cobalah untuk melihat masalah sebagai sesuatu yang baru yang memiliki suasana baru pandangan baru jangan menggampangkan masalah yang Anda hadapi
  • Nikmati dan syukuri apa yang telah Anda raih
  • Yakin bahwa Anda mampu melakukannya, Anda menjadi apa yang Anda pikirkan. Bila Anda percaya Anda bisa, Anda memperoleh “rewards” dari pikiran Anda
  • Jagalah kehidupan spiritual Anda, Akuilah bahwa hidup ini sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Cari dan ikuti petunjuk-Nya sehingga Anda bisa menjalani hidup ini dengan baik dan terus maju.
  • Miliki pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik.
  • Bersikap optimis dengan memulai dari suatu yang sederhana dengan melatih menanamkan pikiran yang postif dan menggunakan bahasa positif seperti “Masalah itu dapat terselesaikan,” dan ” mengapa kita tidak coba alternatif pilihan lain.
  • Kembangkan senyum dengan membiasakan bahasa tubuh yang positif tampil bersahabat, hangat dan memiliki empati yang tinggi
  • Sampaikan visi apa yang Anda miliki kepada lingkungan atau orang lain agar dapat dipahami oleh yang lain
  • Terus bangun kerangka berfikir positif Anda, kembangkan kerangka harapan pada masa yang akan datang.

Respon Yang Menentukan

Kita menerima 10 % belajar menimpa kita & kita tak dapat berbuat apa – apa tapi 90 % respon kita itu yang akan mengubah segalanya lebih baik. Keinginan untuk tertarik kemudian belajar memahami suatu hal merupakan suatu yang sangat kecil bila kita tidak menindak lanjuti pemahaman kita dengan keberanian melakukan suatu tindakan. Miliki Visi setelah Anda mengamati seluruh kecenderungan perubahan yang sedang terjadi diluar diri serta tinjau kembali visi yang pernah Anda canangkan. Tegaskan visi baru Anda, yaitu, di posisi mana Anda ingin berada dalam waktu satu, tiga, atau lima tahun mendatang.

Tumbuh dan kembangkan Visi hidup kita jauh kedepan jangan pernah takut untuk melihat kedepan tapi ingat Visi Anda harus selalu diiringi dengan “Action” mewujudkan Visi Anda. Buatlah perencanaan dengan peta dan rancangan strategi Anda dalam melakukan tindakan yang akan Anda lakukan. Tampilkan kelebihan – kelebihan diri baik itu secara kepribadian maupun keterampilan yang dapat Anda gunakan untuk mendukung Visi Anda. Inventarisir juga hambatan seperti seberapa besar minat, sikap Anda lalu sesuaikan dengan kenyataan situasi kondisi refleksikan diri Anda dengan kebutuhan dan peminat yang sama dengan Visi Anda saat ini dengan melihat peluang – peluang Anda untuk mengembangkan diri.

Ingat jika Anda hanya memiliki Visi tanpa adanya “Action” untuk mewujudkannya Anda saat ini sedang bermimpi, jika Anda tidak memiliki Visi namun hanya setiap hari, minggu , tahun kedepan melakukan “Action”saat ini Anda hanya sedang beraktifitas saja.

Setiap individu diciptakan untuk berkembang dan menentukan nasibnya sendiri. Pada prinsipnnya Kita semua memiliki kebebasan untuk menentukan kebebasan untuk menentukan pilihan. Karena kita adalah apa yang kita lakukan berulang – ulang karena itu keunggulan bukan suatu perbuatan melainkan sebuah kebiasaan ( Aristoteles ).

Anda boleh memilih pengembangan diri jauh kedepan atau terus menerus mengasihani diri dengan tidak pernah merasa baik, mengkritik, tidak melakukan apa - apa. Tidak ada kehidupan tanpa resiko setiap individu terus berkembang dan melalui banyak tahapan krisis. Krisis memberikan hikmah bagi kita untuk terus belajar, bersikap proaktif, bahkan bersiap untuk menghadapi krisis lain. Dengan cara inilah kita terus membangun dan berkembang. Itu berarti Anda harus terus-menerus membentuk karakter diri Anda agar menjadi benar-benar unggul. Hanya dengan keunggulan Anda akan meraih hasil yang positif.

* Pernyataan misi pribadi
* Jangan pernah berkompromi dengan kejujuran
* Dapatkan nasehat dari orang lain
* Selalu rencanakan hari esok
* Pertahankan sikap positif
* Pertahankan rasa humor
* Jadilah pekerja dan pribadi yang teratur
* Jangan takut untuk memulai
* Jangan takut berbuat salah
* Banyak mendengar sedikit berbicara

Ingatlah Anda melakukan yang terbaik bukan karena Anda perlu membuat orang lain terkesan Anda melakukan yang terbaik karena itu adalah salah satu cara untuk menikmati Apa yang akan atau sedang Anda lakukan.

Sumber : internet, Agung R. Harmoko

Read More - Membangun Kepemimpinan Pribadi
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

How To Be A Good Leader

Lega rasanya final draft thesis versi awal sudah di submit, tinggal menunggu minggu depan untuk revisi lebih lanjut. Sepulang dari kampus, mungkin saya harusnya pulang karena beberapa hari belakangan kekurangan tidur, namun kaki saya malah melangkah ke perpustakaan umum, kangen rasanya membaca buku-buku di luar kepentingan thesis.

Lalu saya menemukan ini, “Winning”, buku yang ditulis oleh Jack Welch, dulu beliau adalah CEO General Electric yang amat sukses mengangkat GE dari keterpurukan menjadi perusahaan yang amat kompetitif secara global. Secara kebetulan saat browsing majalah, saya juga menemukan artikel menarik dari Newsweek edisi April 2005, juga tentang buku ini, dari majalah inilah saya ambil beberapa tips yang diberikan langsung oleh beliau, bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Tips yang datangnya dari seseorang yang bahkan menjadi mentor bagi banyak CEO kelas dunia, rasanya sayang untuk dilewatkan bukan, saya akan mencoba menterjemahkannya dengan bebas.

How To Be A Good Leader

1. Pemimpin Tidak Pernah Berhenti Untuk Terus Meningkatkan Performa Team Kerjanya, Memanfaatkan Setiap Celah Untuk Mengevaluasi, Mengarahkan dan Membangun Kepercayaan Diri.

Habiskan sebagian besar waktu dan energi untuk tiga hal tersebut.
Evaluasi - Menempatkan the right man on the right place, memberi support dan mengeluarkan orang yang tidak memberikan nilai tambah.
Pengarahan - Menjadi guide, memberi kritik, sekaligus membantu bawahannya untuk meningkatkan performa kerjanya dg berbagai cara.
Membangun Kepercayaan Diri - Dengan memberi semangat, perhatian dan penghargaan atas pekerjaan bawahannya. Kepercayaan diri bisa memberi energi lebih untuk motivasi berprestasi.

2. Pemimpin Meyakinkan Orang Untuk Bukan Hanya Melihat Visi, tapi Juga Hidup dan Bernapas dengan Visi Tersebut.

Intinya, pemimpin harus menentukan visi teamnya dan membuat itu menjadi kenyataan. Caranya, pertama adalah buat visi itu sejelas mungkin, mudah dimengerti dan dicerna, nggak perlu jargon-jargon rumit, visi harus terus dikomunikasikan setiap saat dan dengan siapa saja. Masalah umum adalah, visi biasanya dibicarakan di tingkat atasan saja dan tidak menurun ke level bawahan, padahal visi hanya bisa dicapai jika semua orang terlibat.

3. Pemimpin ‘Merasuki’ Setiap Orang, Memompa Energi Positif dan Optimisme.

Pekerjaan bisa amat berat, dan salah satu fungsi pemimpin adalah melawan tarikan gravitasi negatif dan memberikan aura positif dan optimisme, ini adalah teknik psikologis yang teramat bergantung pada pembawaan pribadi sang pemimpin, dan ini harus diasah jika ingin menjadi pemimpin yang berhasil.

4. Pemimpin Membangun Kepercayaan dengan ketulusan, keterbukaan dan penghargaan.

Bawahan harus mengetahui dimana mereka berdiri, pemimpin juga harus terbuka tentang kondisi usaha yang sebenarnya. Saat masa-masa sulit, pemimpin harus fair mengambil tanggungjawab untuk hal-hal yang salah, namun saat masa-masa kesuksesan, pemimpin harus royal dalam memberikan pujian dan penghargaan.

5. Pemimpin Memiliki Keberanian untuk Membuat Keputusan yang Tidak Populer dan Bernyali Besar.

Ada kalanya seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang sulit, seperti memecat pegawai, memotong anggaran, menutup proyek. Dia harus menghadapi berbagai tantangan dan kritik. Disini seorang pemimpin tetap harus menjadi pendengar yang baik dan menjelaskan keadaannya dengan jelas, sekaligus terus maju dengan keputusan tersebut jika memang itu yang terbaik bagi perusahaan.

6. Pemimpin Selalu Tergerak oleh Rasa Ingin Tahu, Berusaha Mendapatkan Semua Jawaban dan Penjelasan, juga Mengutamakan Aksi Nyata.

Intinya, menjadi seorang pemimpin bukan berarti menjadi seseorang yang tahu tentang segala detail. Pemimpin jangan segan-segan terlihat seperti orang bodoh saat menanyakan suatu hal yang tidak dimengertinya kepada bawahan. Setiap diskusi haruslah menggunakan kata-kata tipikal, “What If?”, “Why Not?”, “How Come?” yang semuanya membutuhkan penjelasan panjang untuk mendapatkan pengertian yang sejelas2nya. Pertanyaan2 tersebut bisa menaikkan suatu issue yang membutuhkan penanganan aksi nyata.

7. Pemimpin Menginspirasi Pengambilan Resiko dan Pembelajaran dengan Memberi Contoh Nyata.

Kedua hal ini biasanya manis dalam teori saja. Dalam menghadapi keseharian kerja, seoarang pemimpin harus bisa menjadi contoh bagi bawahannya, tegas namun juga tetap rasional (menerima penjelasan) dan tetap memiliki sense of humor, di satu sisi bawahan tidak menganggap pemimpinnya sebagai monster dan mereka nyaman bekerja dengannya namun juga tetap memiliki batasan yang jelas, intinya pemimpin haruslah baik hati namun tetap berwibawa.

8. Pemimpin Merayakan Kesuksesan Bersama-Sama

Membuat suatu perayaan kecil bersama saat suatu terget diraih kedengarannya kurang professional, namun sebaliknya, selalu ada hal-hal yang bisa dirayakan bersama. Perayaan spontan di kantor bisa membentuk atmosfer positif dan rasa dihargai. Jangan sia-siakan setiap momentum yang bisa dirayakan, dalam jangka panjang hal tersebut bisa membuat team lebih solid dan percaya diri. Work is too much part of life not to recognize moments of achievements.

Penutup, saat ditanyakan kepada Jack Welch, apakah kepemimpinan adalah bakat atau suatu hal yang bisa dipelajari? Jawabannya adalah, dua-duanya! Beberapa karakteristik seperti IQ dan energy, biasanya bawaan sejak lahir, namun di lain sisi, banyak hal-hal yang biasanya dipelajari dari kehidupan nyata dan akademis, kepercayaan diri di rumah, sekolah, dan bidang olahraga, pengalaman organisasi, pelatihan, interaksi dengan lingkungan sosial dan kerja, bagaimana menghadapi suatu kegagalan dan bangkit lagi, dan lain-lain, dengan waktu dan proses, kepemimpinan adalah suatu hal yang bisa diasah.

“There’s no secret about success. Did you ever know a successful man who didn’t tell you about it?”

Kin Hubbard (1868 - 1930)

sumber : internet

Read More - How To Be A Good Leader
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Potensi Diri : Komunikasi

Pagi-pagi Yanto diberitahu oleh direksi bahwa dia harus memimpin rapat bagian penjualan lagi minggu depan. Mendengar hal itu, Yanto langsung lemas. Memimpin rapat termasuk salah satu hal yang ditakutinya.

Bagaimana tidak? Meskipun jabatannya sebagai marketing support, dia adalah satu-satunya karyawan yang baru bekerja empat bulan, sedangkan semua anggota rapat adalah karyawan yang sudah bisa disebut senior di bidangnya. Selain senior, mereka juga sering memandang rendah orang lain.

Yanto sendiri heran mengapa harus dia yang memimpin rapat, mengapa tidak orang lain yang lebih senior saja, atau manager penjualan yang sudah bekerja tujuh tahun lamanya. Tapi ketika dia menanyakan hal itu pada direksi, jawabannya benar-benar mengecewakan, tidak memuaskan. Beliau hanya tertawa dan balik bertanya: “Memangnya dilarang?” Aduuuh. Betul-betul bikin pusing.

Pada waktu rapat pertama, akhir bulan lalu, Yanto begitu gugup sehingga tidak bisa mencatat semua hasil rapat. Bahkan kadang-kadang dia tidak bisa mengikuti jalannya rapat secara fokus.

Buktinya kadang-kadang dia menanyakan sesuatu yang sudah dibahas sebelumnya. Pikirannya terasa buntu. Jantungnya berdebar-debar kencang sekali. Tangannya juga sedingin es. Benar-benar memalukan.

Para peserta rapat lainnya saling berpandangan dan tersenyum-senyum secara sembunyi-sembunyi, tapi Yanto bisa merasakan bahwa mereka menertawakannya. Untung sekretaris direksi ikut dalam rapat itu untuk membantu membuat notulen rapat, sehingga Yanto cukup tertolong.

Menghadapi tugas keduanya ini Yanto bingung. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana mengatasi kegugupan dan ketakutannya yang luar biasa itu. Belum lagi kalau para manajer divisi lain juga ikut rapat. Lengkap sudah ketakutan Yanto.

Dia lebih baik sakit flu berat sehingga bisa tinggal di rumah dan tidak usah ke kantor dan tidak usah memimpin rapat. Tapi sayangnya dia sehat walafiat. Baru kali ini Yanto merasa sedih karena sehat.

Kalau dipikir-pikir, sebenarnya tidak terlalu sulit memimpin rapat penjualan tersebut. Yanto mulai dengan pembukaan mengenai tujuan rapat dan apa yang diharapkan dari semua peserta rapat.

Kemudian dia hanya meminta agar semua area manager melaporkan perkembangan penjualan di masing-masing areanya. Kalau ada masalah yang dihadapi mereka, maka semua orang boleh urun rembug.

Kadang-kadang manajer penjualan yang membantu menganalisis dan mencari jalan keluar. Kalau pembicaraan sudah terlalu keluar dari jalur, maka tugas Yanto lagi untuk mengembalikan jalannya diskusi ke jalur yang seharusnya. Boleh dibilang sebenarnya tugasnya bukan sebagai pemimpin rapat, tapi hanya sebagai fasilitator.

Menganalisis
Akhirnya Yanto merasa bahwa dia harus melakukan sesuatu. Dia mencoba mencari cara agar dia dapat merasa nyaman berada di ruang rapat. Dia mulai menganalisis siapa saja peserta rapat. Berapa lama mereka sudah bekerja. Apa keahlian mereka.

Kemudian bagaimana sikap mereka sehari-hari dan sikap mereka dalam rapat. Apa saja kesulitan semua peserta rapat, dan lain sebagainya. Termasuk siapa-siapa saja yang sering menertawakannya dan mengapa mereka begitu. Yanto bermasud mengumpulkan data secara diam-diam.

Yanto mulai mencari data tentang para peserta rapat. Dia pun mendatangi mereka satu per satu. Yanto melakukan pendekatan langsung dengan mereka. Dia berusaha lebih mengenal mereka semua.

Terhadap orang yang terbuka, Yanto bersikap terbuka juga. Terhadap orang yang tertutup, dia lebih hati-hati agar tidak berkesan sok ingin tahu. Terhadap orang yang sudah senior, Yanto tidak mau menimbulkan kesan menggurui.

Terhadap orang yang arogan, Yanto bersikap rendah hati tapi tidak tampak bodoh sehingga dia tidak dihina. Terhadap orang yang harus dihormati, Yanto bersikap hormat. Terhadap orang yang mudah akrab, Yanto juga tidak menutup diri.

Demikianlah Yanto berusaha mengenal semua orang. Ternyata hasilnya tidak mengecewakan.

Tanpa sadar Yanto telah membuka jalur komunikasi pribadi dengan semua orang. Mereka jadi lebih mengenal Yanto, dan sebaliknya Yanto lebih mengenal mereka. Berbeda dengan dulu, perkenalan mereka dulu hanya sebatas pertemuan di ruang rapat. Kini mereka bisa saling menyapa, kadang-kadang bercanda. Yanto lebih bebas karena tidak canggung lagi mendatangi ruang para manajer itu. Malah kadang-kadang Yanto makan siang bersama mereka.

Ketika rapat bulanan tiba, Yanto merasakan perbedaan yang luar biasa. Dia tidak lagi ketakutan. Dia tidak lagi lupa mencatat hasil rapat. Tangannya tidak dingin lagi. Jantungnya tidak berdebar kencang lagi.

Suasana jauh lebih santai. Kalau Yanto melihat mereka berbisik-bisik sambil tersenyum, dia sudah tidak lagi curiga pada mereka. Dia tidak lagi merasa bahwa mereka sedang menertawakannya. Suasana rapat benar-benar berubah bagi Yanto.

Yanto kini merasa dirinya berada di antara teman, bukan lagi di tengah orang asing. Kini dia sadar bahwa selama ini yang dialaminya adalah masalah komunikasi. Mereka semua sebenarnya baik. Dia sendiri yang selama ini kurang mau berkomunikasi. Make friends! Be happy!

Oleh Lisa Nuryanti
Director Expands Consulting & Training Specialist
Email: expands@cbn.net.id

Read More - Potensi Diri : Komunikasi
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Bagaimana Berkomunikasi Dengan Efektif

Bagaimana berkomunikasi dengan efektif sehingga pesan yang anda sampaikan bisa diterima dengan baik oleh si penerima pesan ? Berikut ini saya akan memberikan beberapa hal mengenai Bagaimana berkomunikasi dengan efektif, yaitu :

1. Sebelum anda menyampaikan pesan, Berpikirlah!
Mengapa harus berpikir? Karena kecepatan manusia berbicara lebih cepat lima kali dari kecepatannya berpikir. Sehingga sering perkataan manusia membuat orang tersinggung, kecewa, depresi dan berbagai bentuk perasaan lainnya. Oleh karena itu kita harus berpikir terlebih dahulu, sebelum berbicara.

2. Tahu apa yang dikatakan
Anda harus mengetahui apa yang akan dikatakan dan mengapa mengatakannya, sebelum benar-benar mengatakannya.

3. Situasi dan hadirin
Sesuaikanlah apa yang kita akan katakan dengan situasi yang kita hadapi.Oleh karena itu sebelum kita berkomunikasi, sebaiknya kita mengetahui siapa yang akan di hadapi, bagaimana situasinya. Berkomunikasi dalam suatu seminar, stasiun radio, ruang terbuka, restoran, ruang tamu atau ruang kerja tidak sama. Setiap suasana akan memberikan kesan berbeda. Kita harus mempersiapkannya dengan baik.

Kadang-kadang kita diminta memberi kata sambutan secara mendadak. Ini pun perlu strategi tersendiri. Hukum utama dalam komunikasi adalah ”Noworthwhile communication can take place until you gain the complete attention of your audience”.

4. Perhatikan Nada suara dan pilihan kata
Ingatlah bahwa cara kita mengatakan sesuatu melalui nada suara dan pemilihan kata, benar-benar mempunyai makna yang sama seperti hal yang ingin kita sampaikan. Jangan ada maksud tersembunyi di baliknya. Nada yang lembut untuk keakraban atau nada yang keras untuk memberi perintah dan ketegasan perlu dipikirkan sebelumnya. Pilihan kata yang runtut dan komunikatif sangat penting, agar dapat diterima dengan baik oleh si penerima.

5. Bukan kata-kata saja, tetapi gerak tubuh dan tangan juga
Kita perlu menyadari bahwa komunikasi bukan menyangkut suara yang keluar dari mulut saja, namun tubuh kita dengan berbagai ekspresi dan gerak tangan juga melakukan komunikasi. Kebanyakan gerakan yang tidak diperlukan akan mengganggu proses komunikasi. Menatap mata dengan lawan bicara adalah syarat mutlak dalam berkomunikasi.

6. Kebutuhan pendengar
Kalau kita berkomunkasi kita perlu menyadari akan kebutuhan pendengar,sehingga pesan kita lebih mudah diingat oleh mereka.

7. Dapatkanlah Umpan balik
Kita perlu mendapatkan umpan balik dari pendengar untuk meyakini diri kita bahwa pesan yang disampaikan dapat dimengerti dan diterima. Umpan balik ini penting untuk melakukan penegasan dalam komunikasi. Kita perlu memancing pendengar atau lawan bicara kita untuk memberikan umpan balik. Umpan balik yang negatif sekalipun, akan berguna untuk kita memperbaiki diri kita.

8. Berpengaruh Jangka panjang
Dalam berkomunikasi haruslah mempunyai pengaruh jangka panjang. Mungkin kita telah berhasil memberi suatu penyelesaian yang cemerlang, tetapikita perlu mengimplementasikannya.

9. Kata dan perbuatan harus sejalan
Janganlah mengatakan sesuatu apabila kita tidak memaksudkannya. Kita harus mendukung kata-kata kita dengan tindakan kita, kalau tidak pesan komunikasi tidak akan sampai.

10. Menjadi pendengar yang baik
Belajarlah menjadi seorang pendengar yang baik.

Sumber : Internet.

Read More - Bagaimana Berkomunikasi Dengan Efektif
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati